jam

Sabtu, 29 Januari 2011

cuma tulisan bukan kenyataan (untuk ibu)

kau letakkan aku di dunia ini
kau biarkan aku menghirup udara
lalu kau susui aku
dengan sabar dan penuh kasihmu

kau tuntun aku dengan berhati-hati
kau sayangi aku dengan setulus hatimu
terus kau bimbing aku dengan sabarmu itu
tanpa kau peduli berapa banyak keringat letih di tubuhmu

dan kini kau tlah tiada
maafkan aku ibuku
aku tak sempat membuatmu bahagia
yang ku lihat hanya tangisan dari matamu

aku selalu melukai perasaanmu
sering ku goreskan pisauku di  hatimu
sehingga kau hanya rasakan kepedihan dariku
tak ku ingat lagi jasa-jasamu saat itu

emosi dan amarahku
ku luapkan seluruhnya padamu
kau hanya menghela dan mengelus dadamu
kau pun berdoa agar tuhan sadarkan aku

aku murka saat itu ibuku
ingin ku ulang semua
dan ku kan rangkai satu persatu
aku ingin membuat mu bahagia
karena sesungguhnya aku sangat mencintaimu .

irfan bachdim :)


Irfan Haarys Bachdim (lahir di Amsterdam, 11 Agustus 1988; umur 22 tahun) adalah pemain sepak bola Indonesia keturunan Belanda.[1] Saat ini ia memperkuat Persema Malang di Liga Premier Indonesia. Ia juga tergabung dalam timnas Indonesia asuhan Alfred Riedl untuk Piala AFF 2010. Dalam bermain, ia bisa menempati berbagai posisi seperti penyerang, gelandang maupun sayap.

Latar belakang

Ayah Irfan, Noval Bachdim merupakan warga negara Indonesia yang dilahirkan di Malang dan menetap di Lawang, Malang hingga tahun 80-an, sebelum tinggal di Belanda selama lebih dari 20 tahun. Ibunya Hester van Dijic adalah warga negara Belanda. Keluarga Bachdim tinggal di kota Amsterdam. Kakeknya Ali Bachdim adalah purnawirawan TNI Angkatan Laut.
Irfan terlahir dari keluarga pesepakbola. Ayahnya merupakan mantan pesepakbola dari klub PS Fajar Lawang (anggota kompetisi internal Persekam Malang) pada era 80-an. Kakeknya Ali Bachdim merupakan mantan pemain Persema Malang, PSAD Jakarta, dan PS Hisbul Wathon yang mayoritas beranggota pemain keturunan Arab.

Karier

Di Belanda

Irfan mulai bermain sepak bola di akademi sepakbola Ajax Amsterdam. Setelah tiga tahun ia pindah ke SV Argon, di mana ia menjadi pencetak gol terbanyak meskipun ia bermain sebagai gelandang. Irfan kemudian direkrut oleh pencari bakat FC Utrecht, dan menandatangani kontrak dengan klub tersebut. Ia kemudian bermain untuk tim junior Utrecht, dan sesekali menjadi pemain cadangan tim senior. Setelah kontraknya tidak diperpanjang lagi, maka pada bulan Juli 2009 ia ditransfer tanpa biaya ke klub HFC Haarlem.

Di Indonesia

Pada bulan Maret 2010, Irfan mengikuti seleksi pemain di Persib Bandung dan Persija Jakarta, namun kedua klub tersebut tidak memilihnya. Tanggal 9 Agustus 2010, ia direkrut pelatih Persema Malang, Timo Scheunemann, setelah sang pelatih melihat permainan Irfan dan para pemain muda berlaga amal untuk tokoh sepak bola Lucky Acub Zaenal di Stadion Gajayana, Malang. Irfan Bachdim direkrut bersama-sama dengan Kim Jeffrey Kurniawan, pemain berdarah Indonesia-Jerman yang sebelumnya bermain di FC Heidelsheim.
Ketikak Persema memutuskan hijrah dari Liga Super Indonesia ke Liga Primer Indonesia, Irfan sempat ingin meninggalkan Persema karena ancaman tidak dapat memperkuat timnas. Namun akhirnya ia memilih berkomitmen dengan Persema dengan menandatangani kontrak selama tiga tahun, karena terus-menerus diintimidasi oleh PSSI untuk keluar dari Persema, meski beberapa klub LSI menawarkan kontrak besar. Akhirnya Menpora menjamin haknya untuk tampil di timnas dan ia dipanggil untuk memperkuat tim nasional U-23 Sea Games 2011 dan kualifikasi Olimpiade 2012.

Tim nasional

Tahun 2006, Irfan sempat hampir membela tim sepak bola U-23 Indonesia di Asian Games Qatar. Namun ia harus absen dari turnamen tersebut karena menderita cedera.
Dalam Piala AFF 2010, ia tergabung dalam timnas senior Indonesia di bawah pelatih Alfred Riedl. Debut pertama bersama timnas Indonesia ia awali ketika timnas menang 6-0 di laga persahabatan melawan Timor Leste, di Palembang pada 21 November 2010. Penampilan pertamanya bersama timnas dalam turnamen resmi terjadi pada 1 Desember 2010, saat Indonesia mengalahkan Malaysia 5-1 di Gelora Bung Karno pada ajang AFF 2010. Irfan sendiri mencetak 1 gol dalam pertandingan tersebut.

Rabu, 26 Januari 2011

cantik bukan di karena kan hiasan atau barang mewah lainnya .
kita bisa tampil cantik dengan menjadi diri sendiri dan percaya diri :)
pertama saya tidak pede dengan diri saya sendiri , membuat saya merasa risih dan minder jika saya dekat teman saya yang lebih menarik dari saya .
cantik bisa kita miliki dengan kepintaran kita berdandan di saat dan waktu yang tepat

tips terlihat bersih

  1. Rajin cuci muka, pastinya, tapi jangan terlalu rajin. Kalu habis dari luar, ya harus cuci muka. Kalu mau tidur malam, cuci muka. Kalu habis pake make-up, cuci muka. Trus, bagusnya pakai facial foam, jangan sabun mandi. ;p Oya, pake air hangat bagus tuh.
  2. Lebih baik cuci muka de daripada sering-sering pake toner.
  3. Jangan terlalu percaya amah produk-produk kosmetik de. Yang katanya bisa memutihkan, dsb. Seleksi bener-bener, jangan sampe’ salah, bahaya ke depannya.
  4. Teratur pakai masker. Especially-nya yang alami dunkz. Kalo saya biasanya pake yang namanya bedak dingin Berastagi Astagina, bentuknya butir-butir kecil gitu trus dilarutin amah air. Atau bisa juga pake tepung kanji dilarutin sama air. (Kalu saya masih timbul-tenggelam keteraturannya. Hehe)
Actually, wajah saya ngga bersih betul sekarang. Ituh karena saya kurang perhatian untuk teratur ngejalain tips-tips di atas ituh. Semoga temen-temen yang praktikin, berhasil yah! Cerita-cerita dong di sini, sertakan juga kiat-kiat versi kamuh.
;)
Anyway, saya suka ngiri liat cewe’-cewe’ yang wajahnya tuh mulus banget, putih lagi. Emang sih sebagian karena make-up. Tapiii I have to confess, saya di persimpangan jalan: saya anti make-up tapi Helda juga kepengen bening kaya’ mereka!
Ya dah de, saya, kalu gitu jalanin ajah dulu tips-tips di atas dengan teratur. Kali aja wajah loe bening, bahkan tanpa make-up! ;p [Menyemangati diri sendiri, semoga temen-temen juga yah.]
\m/